Jumat, 25 Mei 2012

Kenikmatan dibalik Kekhawatiran

Jumat, 25 Mei 2012. HamdanlilLah Engkau masih beri kesempatan menuju lebih baik dari hari sebelumnya. Tiada rasa yang bisa diukirkan setelah melewati hari lalu. Keluarga dari kampung berkunjung ke Malang. Meskipun bukan tujuan utamanya mengunjungi saya.

Hari lalu yang dimulai dengan hati lapang dan damai. Begitu damainya, saya terlena dan lalai. Satu kesalahan yang tidak bisa diperbaiki saat itu selain kata beribu maaf. Begitu khawatirnya hingga usai shalat dhuha saya sempatkan untuk memejamkan mata. Bertemu, berinteraksi, lebih akrab dari biasanya hingga memberikan saran yang bersifat pribadi. Semoga mimpi itu pertanda kesalahan yang saya lakukan tidak berakibat negatif. Saat mata ini kembali terbuka, terasa nyata kehadiran beliau.

Selasa, 22 Mei 2012

Rajab Ceria

Marhaban ya nurol 'aini marhaban, marhaban, marhaban
Marhaban jaddal husaini
Marhaban ahlan wasahlan marhaban, marhaban, marhaban
Marhaban ya khoiroda'i

Marhaban ya habibi...
Marhaban ya syahru rojab wa sya'aban
AlLahumma bariklana fi rojaba wa sya'bana waballighna romadhona....

Selasa, 21 Mei 2012. Hari pertama di bulan Rajab. Semangat cinta di selasa ceria, selasa tiada dua, selasa ruarr biasa. Banyak penjelasan yang mengatakan keutamaan di bulan Rajab untuk melaksanakan sunnah berpuasa. Salah satunya bisa lihat di Puasa Bulan Rajab. Semoga termasuk hamba yang taubatan nasuha, tiada ampunan yang lebih baik selain ampunanNya, tiada penetapan yang lebih indah selain penetapanNya, tiada rencana yang lebih tepat selain rencanaNya, tiada kedamaian tanpa ridhoNya... Semoga keberkahan tetap menyelimuti...

Kamis, 17 Mei 2012

Surat Undanganmu

Tak pernah kubayangkan
Begini jadinya
Kuyakin engkau balas
Dengan indahnya

Kalau memang tak mau
baiknya kau katakan
Agar kita berharap
Cinta darimu

Kurela tidak begini jadinya cintaku padamu
Surat Undanganku pernikahan itu
Kugenggam erat di tanganku
Hanya doa restu yang kupersembahkan
Semoga engkau bahagia

Sendiri lagi seperti dahulu
Tanpa dirimu di sisiku
Tetes air mataku hatiku pedih
Membasahi undangan pernikahanmu

Rabu, 16 Mei 2012

Mas Adrianku (2)

Malam ini aku melihatnya kembali.
Setelah seharian beraktivitas, aku sempatkan membuka situs jejaring sosialnya. Ada rasa yang menusuk hingga ke dasar jantung. Tak ada kata perpisahan, tak ada kata terakhir. Ia berlalu begitu saja seperti awan hitam yang mulai memudar dikala hujan telah turun deras.

Susah aku bangkitkan diri untuk tidak mengingatnya lagi. Sekian hari aku mencoba, gagal. Di tengah perjalanan aku menemukan dokter hati yang santun. Memberikan dorongan yang positif karena Mas Adrian tidak mengenalku. Atau mungkin pura-pura tidak mengenal. Biarlah...

Namun ditengah perjalanan dan tanpa sadar, rasa ini telah tawar. Mencoba untuk memberi, memunculkan, menghadirkan rasa itu. Aku gagal lagi. Belum bisa menghadirkan rasa itu kembali. Rasa yang telah ia bawa pergi.

Selasa, 15 Mei 2012

Sembah Sujud Syukur



Selasa, 15 Mei 2012. Hari kelahiran, bukan tanggal kelahiran. HamdanlilLah telah sampai pada hari ini. Hari yang penuh dengan aroma perjuangan. Hari yang sesak dengan aroma impian. Hari yang tidak pernah luput dari aroma harapan. Setelah beberapa hari kemarin diliputi perdebatan yang sempat membuat otot-otot dan syaraf menegang untuk mempertahankan keinginan dan kebutuhan. Namun tetap, saya yang masih jauh dari kesempurnaan, kekhilafan telah mewarnainya. Oleh karenanya pembelajaran darinya, akan merugi jika saya tidak mampu mengambil dan meneladani.


Hidup di dunia hanyalah sementara. Kalimat itu sudah tidak asing lagi dan biasa diucapkan. Namun kebanyakan dari kita sering melupakan arti dan hakikat dari kalimat tersebut. Kalimat itu yang menyadarkan akan apa sejatinya kehadiran kita di dunia. Marilah berbenah, menuju keseimbangan di dunia untuk kehidupan kekal di akhirat.

Bersambung…