Kamis, 13 April 2017

Ketika Mas Gagah Pergi

Kamis, 13 April 2017

Tiada kata yang pantas kusenandungkan selain hamdan wa syukron lillah atas segala rencanaMu yang kian indah, selalu indah, dan akan tetap indah. Kali kesekian aku masih diberiNya nikmat mengingatMu, mendendangkan ayat-ayatMu, mengerjap hidangan luas akan cintaMu, menyaksikan keagungan kebesaran dan kemahaanMu, di sini di salah satu kota haramain, Makkah Al Mukarromah.

Duhai Cinta....
Ada keberkahan yang tak bisa dihitung oleh mizan
Ada lisan yang tak henti-hentinya selalu berjuang demi melantunkan syukur
Ada sepasang mata yang selalu memandang takjub akan sebuah takdir
Ada degup hentak takbir yang tak kunjung rehat demi mencecap butiran rindu

Sabtu, 01 April 2017

Purnama Kedua Berlalu Bersamamu

Sabtu, 01 April 2017

Menatap lembayung di langit sore ini menyadarkanku akan hadirnya engkau. Betapa berharga kenangan bersamamu. Saat jiwaku berkelana melanglang cakrawala untuk memulang waktu dan meraih sosok yang mengisi kehampaan kalbu. Duhai Jingga, sampaikanlah rindu mengharu biruku padanya yang merinduku. Mereka yang masih menyimpan suara tawa bersama, menangis dengan sedu sedannya, juga tegar terikat melawan tempaan semangat, mereka sosok-sosok yang mengaliri cawan hidupku. Duhai Cinta, hingga masih bisa kujangkau cahaya, senyum yang menyalakan hasrat diriku akan selalu ada untukmu. Bilakah kuhentikan pasir waktu agar selalu bersamamu....