Kamis, 13 April 2017

Ketika Mas Gagah Pergi

Kamis, 13 April 2017

Tiada kata yang pantas kusenandungkan selain hamdan wa syukron lillah atas segala rencanaMu yang kian indah, selalu indah, dan akan tetap indah. Kali kesekian aku masih diberiNya nikmat mengingatMu, mendendangkan ayat-ayatMu, mengerjap hidangan luas akan cintaMu, menyaksikan keagungan kebesaran dan kemahaanMu, di sini di salah satu kota haramain, Makkah Al Mukarromah.

Duhai Cinta....
Ada keberkahan yang tak bisa dihitung oleh mizan
Ada lisan yang tak henti-hentinya selalu berjuang demi melantunkan syukur
Ada sepasang mata yang selalu memandang takjub akan sebuah takdir
Ada degup hentak takbir yang tak kunjung rehat demi mencecap butiran rindu

Duhai Cinta....
Sepanjang jalan merjud asa, langkah-langkah tak terkekang
Selayang pandang sang surya menyajikan violet imitasi, menyusup dan istiqomah pasti
Pada jiwa-jiwa dengan penuh warna, penuh rona bianglala
Penuh mozaik-mozaik bernuansa senja temaram
Nada zaman lu’lu uwal marzan

Duhai Kasih....
Kenapa Kau biarkan aku susah payah menanggung Maha CintaMu hingga tak lagi ada tempatku bersandar selain kepadaMu, hingga tak mampu kubahasakan selain sembah sujud syukur dengan derai air mata penuh cita cinta yang kian membuncah tumpah ruah

Duhai Kasih....
Aku benamkan diri dalam pelukMu, pada malam-malam nan gemerlap bintangMu, akan hidanganMu, akan cipratan kasihMu, pada mereka yang mencintaku karenaMu, pada mereka yang mengingatku karenaMu, pada mereka yang selalu menambah bumbu rinduku padaMu, pada mereka yang tak jemu merajuk padaMu. Lagi, syukurku tak kan pernah usang pun lekang karena rencana takdirMu yang indah, indah, dan selalu indah. Kau pertemukan aku dengan waktu, peristiwa, hamba-hamba pilihanMu yang selalu mengantarkanku selangkah lebih dekat dengan cintaMu, di setiap lorong waktu yang telah, sedang, dan akan kulalui menuju cintaMu.

Yeah, purnama ketiga di kota tahu telah kulalui. Purnama terakhir dalam kehangatan cinta dan rindu bersamamu, di Pare, Al Fitrah Course. Pesta perpisahan dilaksanakan. Pertemuan selalu akan bertemu dengan perpisahan. Memang itu sunnahMu, tapi tentu tiada yang buruk dariMu. Walau kekosongan yang mendera ketika perpisahan menjelma tetapi itu hanya sesaat dan Kau gantikan dengan beribu cinta tak berbilang. Hilang satu tumbuh seribu, aku berjalan menujuMu dan Kau berlari memeluk rinduku.

Purnama ketiga yang dipenuhi bunga-bunga cinta itu telah menumbuhkan benih-benih kalam nan agung dalam sanubari. Kau hadirkan hamba-hamba pilihanMu yang sungguh sempurna di perjalananku menujuMu. Yeah, pada dasarnya bulan ketiga selalu ditandai dengan kelas master untuk level tertinggi di Al Fitrah Course. Namun jauh hari sebelum program dilaksanakan, aku sampaikan tidak ingin berada di kelas master dengan materi writing, reading, dan lainnya. Aku masih ingin pada program speaking lagi, lagi, dan lagi. Maafkan daku, bilakah aku telah melawan ketentuanMu?

Kelas kami, kelas Intermediate Level 2 bersama Miss Finza, Miss Chika, Miss Desi, Miss Irma, Miss Fitri, Dek Fadly yang dilengkapi dengan keluarga baru; Miss Noni dari Gresik, pemilik bola mata nan bundar dengan senyuman dari bibirnya yang tipis, si bontot yang suaranya lirih nan lembut, yang mirip dengan sahabatku Anik Purwati dari Banyuwangi. Selanjutnya Miss Utami, yang gayanya terkadang tomboy. Dek Rial, rambutnya yang ikal dan berbadan tegap, bicaranya pelan tetapi tegas. Uncle Khozin yang pendiam. Dek Romi, yang bikin kelas kami selalu ramai dengan tingkahnya yang gokil. Dek Diyan, yang bicaranya kudu direm kalau mau berhenti, dia yang suaranya lantang pun tingkahnya gak kalah gokil dengan Dek Romi, dia yang selalu kupanggil Vicky Prasetyo lantaran sebegitu miripnya bak pinang dibelah dua.

Kelas kami, kelas Intermediate Level 2 mengikuti program lanjutan seperti kelas sebelumnya. Kelas Real English Conversation Lanjutan dengan tutor nan gagah, dia Sn. Adnan; yang selalu bersemangat, yang selalu ramah dan murah senyum, yang suka berbagi pengalaman, yang membuatku kosong ketika melihat punggungnya lamat-lamat menghilang, yang tahu mana situasi formal ataupun nonformal. Kelas Grammar yang biasa dibawakan tutor idola, Sn. Rio, dia meninggalkan kami dengan tiba-tiba karena panggilan cinta dari sang Kekasih. Grammar kami dihadirkan tutor nan cantik jelita, Snr. Fuza, pemilik bibir nan mungil dengan suara lembut, murah senyum dan ramah, penuh perhatian dan selalu mengapresiasi perkembangan English peserta didiknya. Kelas Discussion bersama Sn. Mark; yang sabar dan paling ngerti dengan kami juga tegas, yang selalu kasih motivasi agar English kami makin baik. Kelas Speaking bersama tutor yang rendah hati, Sn. Edhay; yang selalu menularkan aura semangat, yang selalu membuat kejutan dengan metode mengajar di setiap pertemuannya, yang suka memberikan pertanyaan-pertanyaan aneh dan di luar dugaan, tutor idola setelah Sn. Rio. Kelas One Big Family bersama Sn. Mark; yang selalu memberikan saran-saran untuk tidak jemu pun lelah untuk menyimak, meniru, dan berbicara English melalui video-video cantik.

Yeah, dua pekan waktu yang sedikit untuk saling mengenal lebih jauh, untuk saling memadu kasih. Tetapi dua pekan di bulan terakhir ini sangat berbeda dan hangat. Kekeluargaan, kekompakan, kepedulian, kasih sayang, penghargaan, pengertian, antarsesama di antara kami sangat erat. Saling membantu dalam berbagai hal kebaikan. Dua pekan serasa dua bulan. Namun tentu kusadari dan belajar dari yang telah lalu, ada saatnya kami berpisah, kembali. Mereka pergi, semua. Aku kali ini benar-benar sendiri. Perpisahan memang pasti akan datang, hanya tinggal seberapa siap untuk berjalan sendirian.

Kehampaan yang ada di dada membuatku enggan berpikir terlalu dalam. Aku hanya mampu kembali merajuk padaNya Ya Mujibadda’awat, tentunya Ia akan berikan aku cerita yang sangat tepat dan indah, lagi. Dan yeah, terjawab sudah. Mereka tidak meninggalkanku, semua. Miss Fitri yang makin ceria tetap menemaniku, meski hanya bertemu sesaat dalam sehari karena jadwal kami yang berbeda. Miss Desi yang makin pintar masak tetap setia mendampingi kami. Dek Fadly, teman sejak aku menginjakkan kaki di Pare. Mereka menemaniku hingga akhir.

Dua pekan terakhir di bulan ketiga memberikanku waktu cukup longgar untuk sekedar menyapa keluarga dan berpikir lebih dalam mengenai hal-hal penting lain di hidupku. Aku pun kembali mencoba menulis, aku kembali menata hati untuk bersiap bertemu dengan rencana dan hidangan baru yang Ia sajikan. Aku mencoba mengobati luka dan menutupnya rapat-rapat. Luka yang kubawa ketika aku datang ke sini, Pare, Kampung Inggris. Walaupun tentu saja, perih itu masih ada, terkadang menganga ketika seseorang kembali memegang dan mencoba membuka bekas luka itu. Aku pun menyadari, ini bukanlah sepenuhnya ikhlas tetapi aku akan terus berusaha ketika dipegang atau pun dibuka kembali bekas luka itu; rasa perih, takut, khawatir, was-was, itu tak akan dirasa lagi. Di sini, Kau panggil aku untuk menyembuhkan semua itu, untuk lebih mencintaiMu, untuk lebih yakin akan qadha dan qhadarMu, untuk terus hanya bergantung kepadaMu.

Aku telah belajar bagaimana menghadirkan senyum nan merekah di bibirku meski pahit getir yang dirasa dalam hati. Aku telah belajar bagaimana menyayangi seluruh makhluk tanpa lihat atribut walau mungkin mereka tak menginginkanku. Aku telah belajar bagaimana menumpahkan dan berbagi kasih dengan mereka yang mengasihi meski jemu dengan segala yang terlaku. Aku telah belajar bagaimana menghargai setiap waktu yang disajikanNya walau masih sering saja keliru karena kurangnya ilmu. Aku telah belajar bagaimana cemburuMu terhadapku walau aku tahu aku malu aku pilu tanpa menyanjungMu.

Yeah, farewell party pun kami gelar dengan khataman Qur’an 30 juz berharap segala yang terlaku tidak sia-sia pun diberkahiNya. Farewell party bukan untuk menandai sebuah akhir tapi untuk menghidupi kesan yang berarti. Ketahuilah, karena kejutan paling indah di dunia adalah ketika kau mengetahui bahwa yang kau kejar-kejar perhatiannya, diam-diam juga menaruh perhatian kepadamu, bahkan lebih besar. Dialah Rabb-mu Ya Jalla Jalaluh, jika kau mau tahu.

Sembah kasihku untuk sahabat, teman-teman, adik-adik, yang mengizinkanku berada di antara kalian, yang memberikanku cinta dengan cuma-cuma, yang membuatku kembali pada diriku. Tiada lain yang kuharap semoga tali ini tak kan pernah putus meski ragawi telah pisah dan karya tak kan pernah pupus bersama zaman.

Semoga bersemayam cahaya hidayah, akhlak mulia pancaran jiwa. Hidup bahagia bersama-sama, suka dan duka nikmat terasa karena akhirat tujuan kita dambaan muslim insan bertakwa, karena akhirat tujuan mulia.

suasana kelas Discusssion bersama Sn. Mark; tampak Miss Desi dengan gaya coolnya,
Miss Utami dengan ekspresi cerianya, dan kakimu, Sn. Adnan

Miss Chika; pelopor Single Syar'i, yang punya cita-cita membumikannya di seantero jagat raya
(lihat simbol jarinya dan abaikan seseorang yang serius atau melamun ya di belakang hihihi)

Usai khataman Qur'an 30 Juz; makan bersama. Walau tak senikmat dan sehebat di restaurant termahal tapi kebersamaan dan keberkahan untuk seluruh bagian dari Al Fitrah Course, yang diharap; kami bahagia bersamamu.

Para sesepuh berdiskusi melepas rindu usai makan bersama (Miss Fitri, Miss Desi, dan aku :D )

Sn. Uki menebar kebahagiaan untuk suadara-saudaranya (Dek Fadly, mau disimpankan itu buntelan kresek merahnya? :D )

Lagi, Single Syar'i from Miss Fitri for Miss Chika 

Berharap semua baik-baik saja, hati kita, pikiran kita, jiwa raga kita dipenuhi keberkahan dan keridhoan dariNya. Oke?

Cekrek cekrek with Sn. Asep dan Dek Khadafi bersama para sesepuh :D

Gambar yang akan kembali menggali ingatan-ingatan manis bersama kalian. Merindumu sangat 

Entah, caption apa yang harus kuisi :(

Kelas OBF di dua pekan terakhir, aku selalu berusaha menemani mereka putri-putri kecilku untuk terus bersemangat
(tampak Bella dengan gayanya yang khas)

Kelas OBF di dua pekan terakhir; tampak dari dalam Sn. Mark dengan style coolnya 

Lihatlah kepolosan dan kejujuran ekspresi mereka. Tujuan mereka tiada lain selain belajar dengan semangat tinggi

Kelas OBF di dua pekan terakhir; santai tapi pasti

Malam terakhir dengan Uncle Khozin di Ngaropi Cafe

Tutor yang selalu sabar dan ngertiin kami, Sn. Mark yang selalu jadi trending topic di Girl Camp

Senyum ceria sore hari bersama fotografer kami, Dek Jiin
Lokasi: Old Building Kampung Inggris

Style Dek Romi yang selalu lain... sore hebat bersama orang-orang hebat

Salam hangat dan cinta dari kami dalam video Dutties on Duty

Begaya Group Band Kekinian :D

Merindu kalian babyku; Dek Noni dan Dek Finza, mmuach

Cekrek.... cheeeese... semoga bisa bertemu bersama kembali

Menghayati peran masing-masing dengan sebaik-baik permainan

Fotografer selalu tahu sudut terbaik bagi kami bergaya tanpa arahan alias natural

Dek Romi selalu gokil :D

Kelas Discussion bersama Sn. Mark di Bali House
(merencanakan DJGabut dan Maniquin Callenge)

Tutornya Youtuber Kampung Inggris, pastinya kita jadi objek videonya :D

Ngaropi Cafe, tempat favoritku bersama kalian (ketagihan pangsit bersama Sn. Adnan);
sayang, tiap kali ke sana, lagi, lagi, dan lagi selalu kosong :(

Single Syar'i

Mmmuach.... untuk nanasnya :D

Makan siang usai kelas Snr. Fuza bersama Sn. Adnan;
Miss Desi koki andalan kami :D

Sarapan di Warung Prasmanan bersama Sn. Mark;
semoga barokah umurnya dan sukses hajatnya, Dek Fadly Happy Birth Day

Tatapan mentari yang kian berkilau membuat kami malu memandangmu

Pagi berkualitas bersama Sn. Mark di Lapangan Kampung Inggris dengan Mr. Reza dengan keceriaan senyumnya

Cekrek :P

Miss Chika, selalu mempromosikan Single Syar'i dimanapun berada :D
Good Girl

Merindu kaliaaaaan...... Chika, Utami, Noni, Fitri... 

Hanya di sini bisa bergaya macam-macam bak remaja-remaja alay :D

Hijaunya taman bersama hijaunya hati kalian menyegarkan mataku

Bersama Sn. Edhay yang selalu tertuju pada Dek Noni hihihi (perhatian dan pandangannya, pun hatinya)

Usai kelas Speaking bersama Sn. Edhay yang selalu ramai dan hebat

Usai kelas Grammar bersama Snr. Fuza (kerudung pink)

Stylemu tiada dua :D

Senyum Dek Rizqii yang selalu manis :)

Kelas Sn. Edhay, cekrek dulu cek kamera :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar