Yach, keluarga. Keluarga memiliki arti yang dalam
bagiku. Mungkin bagimu juga. Bersyukur lahir dari mereka, Abah dan Mimih yang
penuh cinta kasih untukku, bersyukur diberi kakanda walau hanya kutahu cerita
dari Mimihku–usia di dalam perut belum genap–namun sudah tak sabar ingin
kembali padaNya. Bersyukur menjadi sulung dengan ketiga adikku yang luar biasa;
Ulfatuz Zahro, Sayyidah Maryam, dan Muhammad Saiful Ulum.
Kini, syukurku pula tak berbilang... keluarga
kecilku terbentuk bersamamu, suamiku, Muhammad Saeiful Aziz, yang tak pernah
lelah mendengarkanku dengan sabar, menenangkanku dengan pelukan hangatmu, genggaman
tangan dan belaian nan lembutmu bikin hatiku seringan kapas putih melayang di
udara menembus awan-awanNya yang bertebaran di cakrawala terluasNya.
Keluarga. Nyatanya tidak hanya yang mempunyai
ikatan darah. Yach, keluarga, merekalah yang hatinya menyatu, dimanapun engkau
berada. Ia selalu ada dalam doa-doamu, ia selalu ada dalam susah dan senangmu.
Merekalah keluarga. Jauh maupun dekat, terlihat maupun tidak, berkecukupan
maupun papa. Merekalah yang mencintamu tanpa pamrih. Merekalah yang selalu
menggandengmu dalam jalanNya. Merekalah yang senyumnya untukmu dengan lillah,
karena Allah.
Bersyukur di penghujung 2016 dan awal 2017 ini
dipertemukan dengan keluarga baru, yang Allah hidangkan untuk kunikmati, untuk
kusyukuri, kupikiri, kudzikiri, kukasihi, dan kucintai. Yach, mereka keluarga
dari Al Fitrah. Entah alasan jalan dan takdir yang membuatku memilih Al Fitrah,
nyatanya Ia tuntun aku padanya. Apapun itu, aku syukuri. Al Fitrah dalam bahasa
Indonesia memiliki arti suci. Harapku membuatku kian suci dari kotoran-kotoran
yang merasuk dan bercokol di hatiku, karena aku manusia dengan pekatnya dosa.
Kamis, 8 Desember 2016 aku melangkahkan kaki
pertama kali di Al Fitrah. Anganku inginkan tidak bertemu ataupun tahu akan aku
yang sebelum datang ke Al Fitrah. Namun itulah angan manusia dan tentu lebih
indah akan rencana dan takdir Allah. Bukan untuk menyembunyikan diri ataupun
membohongi orang lain karena nyatanya tidak ada kebohongan. Hanya saja ingin
lebih leluasa dan apa adanya tanpa alasan apapun untuk saling mengenal,
berproses, bertumbuh, dan berkembang. Di minggu kedua aku bertemu dengan
Rahmania Ariantini–dipersunting tutor asal Jombang yang menetap di Pare–teman
sekamarku, saat kami bersama di Al Hikmah 2, di komplek Pengurus Putri Gedung
Putih Al Hikmah 2 Benda Bumiayu Brebes tahun 2003-2008 silam. Juga teman saat
kami ngampus di Malang. Hampir 4 atau 5 tahun kami tidak bertemu, dan tentu
saja pagi itu ketika ia membeli nasi pecel bersama suami dan anaknya di warung
dekat Al Fitrah, aku memanggilnya agak ragu, benarkah ia temanku? Kamipun
saling melepas rindu. Dimanapun kakiku berpijak, aku selalu menemukan keluarga,
menemukan cinta. Aku bersyukur.
Tentu, kenyataan demikian membuatku berpikir yang
dikehendakiNya akan ceritaku di sini, di Pare Al Fitrah. Karenanya, lagi, aku
bersyukur diberikan cinta kasih yang berlimpah di sepanjang hidupku, aku pun
berikan cinta kasih itu untuk mereka, agar cintaku kian membuncah padaNya.
Tuntutan membagi cinta yang sama ketika aku diminta untuk membantu
mengkondisikan apa dan bagaimana di Girl Camp. Walau tidak sebanyak dan sekompleks
kumpulan yang pernah kutangani, tetap saja aku harus belajar karena bagaimanapun
mereka berbeda dan zaman selalu berjalan dinamis. Karena manusia yang baik
adalah ia yang tahu diri, ia yang mampu menempatkan diri. Dan aku masih harus
belajar. Aku belajar menjadi ibu, menjadi teman, menjadi sahabat, menjadi
kakak, menjadi adik, menjadi murid, menjadi guru, menjadi perempuan, menjadi
diriku apa adanya, bagi mereka keluargaku, Al Fitrah.
Sebagaimana halnya sebuah keluarga kecil yang
terdiri dari suami dan istri, istri adalah pakaian suami dan suami adalah
pakaian dari istri. Karenanya mereka saling menjaga dan berkembang menjadi
lebih baik bersama-sama. Saling peduli dan saling memberi. Begitu pula di Al
Fitrah, mereka keluargaku, mereka terluka akupun terluka, mereka terdholimi
akupun terdholimi, mereka dihina akupun terhina. Suksesmu kebahagiaanku.
Sedikit lebih banyak harus berpikir ialah ketika
masa di bulan kedua setelah masa program holiday berakhir. Aku diserahi
tanggung jawab setidaknya mengatur yang bisa dan mau diatur untuk kemaslahatan
dan kebaikan serta perkembangan kami, di Al Fitrah. Mulai dari mengondisikan
kamar, kegiatan harian, membuat peraturan, takziran bagi yang melanggar, siap
dibenci, siap diprotes, mengetok pintu kamar per kamar tiap jam 3 pagi, cek
pintu gerbang sebelum tidur, cek kehadiran semua anggota yang kupanggil dengan
baby-babyku sebelum jam malam, mencoba memahami semua latar belakang dan
kedalaman hati mereka, siap dengan situasi kondisi dan tuntutan, dan yang
terpenting harus mampu membagi cinta dengan adil. Semua itu membuat aku semakin
cerewet dan bersyukur.
Kesibukanku menata ini dan itu adalah hadiah dari
Allah atas kekosongan hatiku saat itu. Ketika semua kakak senor pergi kecuali
Miss Aisya dan Miss Astut. Kekosongan ketika sahabatku pergi, Echa. Bersyukur
Ia hadiahkan ladang yang bisa kugarap dengan setitik kebaikan, semoga bernilai
ibadah di mataNya. Sungguh, kebahagaiaan yang tak mampu kuderetkan dengan kata-kata
termanis terindah terpanjang sekalipun ialah bisa sibuk bersama kalian bisa
terikat dalam hati kalian.
Di awal cerita sebelum ini, aku mampu menyebutkan
satu per satu–walau mungkin tetap saja ada yang terlewat–nama dan kuingat wajah
dan tawa kalian. Namun kini, aku takut ketika akan menuliskan nama-nama
kalian.... aku takut satu atau pun dua dari kalian terlewat, yang nyatanya
semua yang kucintai dan kukasihi selalu ada di bilangan doa-doaku padaNya untuk
kebahagiaan dan kesuksesan kalian. In Sya Allah, aku selalu berdoa dan meminta
padaNya, jangan bikin aku lupa akan kalian yang mengingatku. Karena dengannya,
ikatan batin kami terhubung dan senantiasa hati dan bibir ini selalu basah
memanjatkan doa untuk kalian, kasih cintaku. Semoga menjadi ladang ibadah,
ladang silaturahim, dan akan kembali bertemu esok, di masa mendatang, pun
hingga ke surgaNya, bersama-sama.
Galeri ini sedikit mewakili ceritaku bersama kalian, yang tak terlupakan.
Salah satu perjalanan terindah bersama kalian, dengan Odong-odong berkeliling Pare
Firda dan Cia, kalian melengkapi bahagiaku... terima kasih... mmuach
Bersama dua tutor yang selalu jadi trending topic di Girl Camp, terutama di sampingku, Cia nan cantik hehe
Bersama Tami yang kece, dan tutor yang cool... (Kok merem sih Senor? :D )
Perjalanan luar biasa, menelusuri jejak sejarah melalui terowongan Gua Surowono, karena bersama kalian lah perjalanan ini indah
Salut sama mereka yang bisa berenang dengan leluasa, aku masih dalam ketakutan dan trauma
Momen yang sulit untuk dilupakan. Lihatlah wajah kalian yang rela kayak lolipop warna-warni. Terima kasih untuk semuanya.... khususnya Dek Adnan, yang kala itu bersandiwara memarahiku lantaran telat masuk kelas. Dalam hati sejatinya ada feeling, 'mungkinkah ini hanya sandiwara, tapi mengapa seakan nyata'. Maafkan Mom, Mom tak bisa menangis di hadapan orang banyak demikian, selain itu Mom tak bisa marah ataupun mengelak karena saat itu memang salah disebabkan telat. Tapi pikir Mom itu tidak fatal. Dan Mom juga bertanya-tanya, kenapa denganmu begitu murka ke Mom. Jujur, hati Mom degup riuh kencang, seakan detik jam dikeheninganpun tak terdengar. Tapi.... terima kasih banyak... Mom hanya bisa senyum meski kamu marah sedemkian rupa... Jangan larang Mom untuk berhenti senyum ya.... hehehe :*
Bersama Ayu cah Solo yang medhok, cek lampu kamar yang mati-mati hidup
Kondisi usai Car Free Day, makan bersama di weekend ceria
Bersama Dek Aisyah, yang menemaniku dari awal kedatangan hingga kepergianku dari Pare... friends forever... yang suaranya begitu merdu saat melantunkan ayat-ayat suci milikNya
Bersama dua pagar ganteng dan calon manten, Fitri dari Sumedang yang casual banget gayanya, tapi hari ini di momen ini dia tampil beda dengan kerudung yang sangat lebarnya....
Walau hanya sekedar berjalan-jalan ke Gua Surowono, dan ini bukan pertama kali, tetapi bersama kalian lah yang membuat perjalanan ini begitu indah dan menyenangkan
Memang begini kalau ke kolam renang tanpa persiapan dan perbekalan.... sampai dipaksa sama teman buat renang... Semangat Dek Adnan hehehe
Mencoba mengatasi trauma dengan merendam diri dalam air sebelum berenang, hemmmhh tetap saja dadaku sesak.... (perlu les renang nih kayaknya... )
Meski hanya nasi goreng, tapi karena makan bersama jadi rame dan enak dengan es teh manis ala teh botol sosro hihi
Kak Desi, yang suka masak.... Tutor yang suka bikin VLog... selalu adem kalau lihat cowo sarungan.... serasa di pondok hehe
Dek Dewi sayaaaang.... pinter ya ambil spotnya, pas Mom lagi mangap.... hahahah
Candid by Dewi....
Cowo mau ikut berpartisipasi, beres-beres dan cuci-cuci katanya... bener nih? Duh suami idaman kata mereka yang single hehehe
Tuh bener kan, mereka ikut cuci piring sampai bawa panci ke dapur heheh
Isi Kotak Cinta dari Cintamy, lembur tengah malam ternyata bikin surprise buat kamar 2 saat Mom buka pintu.... makasih sayang :*
Dek Iyan cantiiik.... makasiiiih.... ruku'nya adem nyaman buat shalat.... :*
Hasil Karya Cintamy semalaman di bulan terakhirku
Identitas Kamar yang tak sempat diganti karena kegiatanku yang padat... masih bersamamu, Echa.... hingga bulan terakhir baru diganti dan dihadiahi dari adik termanis yang suka mie instan.... Cintamy Monalisa... makasih sayang mmmuach .... Itu tuh gambarnya di atas itu tuh...
Rehat sejenak usai berburu Surga Yang Tak Dirindukan 2 di Golden Theater karena hujan sangat deras.... mata kami sembab karena puas menangis menyaksikan film kesayangan itu...
Malam tiada dua, meski kami berbeda agama kami tetap saling menyayangi dan menghargai.... kami bahagia bersama, bisa berbagi, sharing dalam hal apapun, saling memberi nasihat, saling memberi penghargaan, saling mengingatkan, saling menguatkan... akhirnya kami saling berpelukan.... Bahagia bersamamu
Perjalanan pertama kita.... Cintamy yang kece, Tuty yang lucu, Erna yang gemesin.... Goes to Bukit Dhoho Indah
Rahmania Arintini.... sahabatku.... yang selalu memanggilku dengan sebutan Cantik.... mmmuach semoga Ammah segera dapatkan teman untuk Dede ya....
Sonya dari Padang... hidungmu mancung, Mom suka... he.
Finza sayang, makasih gamisnya... lihat, Mom tambah terlihat anggun dan gemuk memakai gamis darimu... :*
We're One Big Family... We Always Speak English, English, English!
Tahun yang penuh cinta ini dilengkapi dengan canda tawa dari kalian.... mengejutkan dan Mom suka... makasih semuanya
Meniup Lilin Ulang Tahun hingga berkali-kali dan dikerjain sama tutor cakep yang mirip Sebastian ini, lagi, lagi, dan nyala lagi hanya dengan satu suara dari gesekan dua tangannya... makasih Dek.... :*
Tuh kan gak selesai-selesai niupnya,... Makasih Cintamy sayang sama Firda yang udah goes-goes nyari kue buat Mom, bikin sandiwara juga... kalian luar biasa....
Mom sudah feelling bakal tumplek nih kue ke muka, dan hanya Dek Bella yang berani numpahin tuh kue ke muka Mom, yang lain jadi ikutan dah... Makasih sayang makasih semuanya...
Gelak tawa kalian, riuh gema suara nyanyian dari kalian menentramkan hati Mom... makasih semuanya... Doa Mom untuk kalian tak kan pernah lekang...
Jalan-jalan sore sambil cari makan bareng Dek Iyan dari Kendari... yang cantiknya mirip Oki Setianadewi... yang punya prinsip nan tangguh...
Peluk hangat dari kalian membuat Mom tak kuasa untuk pergi sejatinya, tapi apalah daya tiket sudah dibeli hihihi
Bersama kedua soulmate kamarku.... setelah Echa di bulan pertama, mereka menemaniku hingga akhir... Dek Iyan yang teguh dengan pendiriannya dan Dek Bella yang lagi proses hijrah untuk istiqomah dengan jilbabnya
Terima kasih menemaniku hingga akhir, hingga langkah terakhir, dan hingga kedipan terakhir di Pare....
Sungguh Mom tak dapat bayangkan, Mom tak kuasa melihat punggung kalian dan lamat-lamat menghilang... bikin hati Mom menciut dan tersudut mengecil... Mom sayang kalian....
Karena memang keterbatasan kendaraan, hanya 3 lelakiku yang bisa menemani.... lagi dan lagi, makasih semuanya...
Buliran bening yang keluar dari pancaran sinar mentari kalian In Sya Allah akan Ia balas dengan hadiah terindah... semoga kita mampu menjaga silaturahim ini hingga esok, hingga nanti, hingga ke SurgaNya
Bersama Ayu, Dek Rien, dan Aa di Bukit Dhoho Indah Kediri membuat cerita Mom di Pare makin berwarna
Mom begitu bahagia dan bangga melihat lengkungan senyum di bibir kalian... Love you all
Selalu ada jalan untuk kembali bersama, karena bersama membuat bahagia, membuat kita lengkap
NO CAPTION
BAHAGIA BERSAMAMU
Bidadari-bidadari Surga... aaamiiin.. In Sya Allah...
Senyummu Senyumku Damaimu Damaiku
Es Krim manis dan makin manis wefie bareng Dek Cintamy yang Chubby
2017, tahun penuh cinta... bersama kalian, penuh berkah
My Beloved Little Sister.... Happy with you
Dek Aini dari Bali; oleh-oleh perjalanan kita dalam program Weekend sambil Belajar Speaking di Taman Kilisuci, silaturahim dapat saudara, berkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar