Rabu, 16 Mei 2012

Mas Adrianku (2)

Malam ini aku melihatnya kembali.
Setelah seharian beraktivitas, aku sempatkan membuka situs jejaring sosialnya. Ada rasa yang menusuk hingga ke dasar jantung. Tak ada kata perpisahan, tak ada kata terakhir. Ia berlalu begitu saja seperti awan hitam yang mulai memudar dikala hujan telah turun deras.

Susah aku bangkitkan diri untuk tidak mengingatnya lagi. Sekian hari aku mencoba, gagal. Di tengah perjalanan aku menemukan dokter hati yang santun. Memberikan dorongan yang positif karena Mas Adrian tidak mengenalku. Atau mungkin pura-pura tidak mengenal. Biarlah...

Namun ditengah perjalanan dan tanpa sadar, rasa ini telah tawar. Mencoba untuk memberi, memunculkan, menghadirkan rasa itu. Aku gagal lagi. Belum bisa menghadirkan rasa itu kembali. Rasa yang telah ia bawa pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar