Jumat, 23 Desember 2011

Pintaku KabulNya


Kamis, 22 Desember 2011. Hari yang luar biasa. Hari baru dan menyegarkan pasca dari rumah sakit. Seperti yang diharapkan, dunia baru dengan orang-orang baru. Terima kasih ya Rabb... Engkau kabulkan permohonanku hari kemarin ingin mengucapkan selamat tinggal masa lalu dan hadir dengan dunia baru.
Pagi hari tepat pukul 08.45 WIB, hapeku bergetar tanda sms masuk. “Dek, Mas jemput sekarang.”
Beberapa perlengkapan segera saya siapkan termasuk kondisi badan yang masih rentan. Jemputan pun datang. Meluncurlah kami ke sebuah perumahan.

Bersyukur saya mempunyai Mas seperti dia, yang begitu menyayangi dan memperhatikan. Dia kenalkan saya ke rekan kerjanya. Mas Eko. SubhanalLah... mendengar kisahnya saya teramat kagum dan perlu belajar banyak dari beliau. Pun bidang yang ia tekuni bidang desain grafis yang aku sukai.
Beranjak beberapa kilometer tiba di rumah kedua. Mas Sugeng. Teman Masku yang ahli di bidang percetakan. Banyak belajar dari beliau walau pertemuan kami kurang dari 30 menit, yang kebetulan aku mempunyai kepentingan untuk tugas pembuatan majalah.

Usai di rumah kedua, mulailah pencarian rumah ketiga. Salah satu client Masku. Akhirnya ditemukan di salah satu perumahan Sawojajar. Meskipun tidak bisa bertemu dengan yang bersangkutan. L
Selanjutnya menuju tempat percetakan. Waktu yang diperkirakan tidak sesuai. Antrian panjang seperti ular kobra dan begitu sampai giliranku, desain harus diconvert terlebih dahulu.

Dalam perjalanan pulang, teman masku mengingatkan akan janji mereka. Akhirnya segeralah kami meluncur kembali ke tempat perjanjian, RM Bebek Bakar bersama Mas Mario yang memiliki bulu mata panjang dan gigi putih mengkilat. (^_^) Subhanallah, kali ini aku kembali berdecak kagum. Seorang enterpreneur muda (2 tahun di atasku) yang pemberani. Lagi-lagi aku harus belajar banyak dari dia.

Tak terasa obrolan kami cukup lama. Sang tuan rumah, Bapak Anjar pun begitu ramah dan friendly. Masku, Mas Mario dan teman-temannya pun demikian. Nyaman aku rasakan kali itu. Penuh dengan aura semangat dan motivasi yang menggebu untuk mencapai cita-cita tanpa ragu.

Usai perbaikan desain, segera kami kembali ke tempat percetakan. Dan lagi-lagi bersyukur, hampir dua jam majalah pun selesai di cetak. Tidak disangka bertemu dengan Pak Nyoni, seorang arsitek Brawijaya yang kebetulah kenal betul, teman se-SMA Pak Djoko Saryono, dosen sastraku di semester 4 lalu. Seolah kami sudah mengenal lama bercerita kesana kemari dan ternyata isteri beliau asli Madiun kenal juga dengan saudaraku, pengasuh Ponpes Al Mujaddadiyah Demangan, Madiun. “Andai putra saya lebih tua dari mbak, saya ingin mbak jadi menantu saya, sayang baru semester 3 dia,” selorohnya bikin cengkrama kami bertambah renyah.

Hari yang menyenangkan dan cukup melelahkan bagi saya yang baru bangun dari kasur rumah sakit berkeliling kota seharian penuh hingga pukul 20.00 WIB. Tidurpun lelap, nyenyak dan damai.
Satu yang benar-benar aku syukuri di hari itu. Orang-orang luar biasa bagiku yang patut diteladani hadir di hadapanku. Memberikan kesempatan untuk belajar banyak dengan mereka. Orang-orang baru, dunia baru, strata baru, selamat datang dunia baru. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar