Jumat, 16 September 2011

Syukur


BismilLah...
HamdanlilLahirobbil alamiin... bangun pagi tadi bisa qiyamul lail dan shalat subuh berjamaah di Mesjid. Aktivitas baru pun dimulai--sebenarnya sih rutinitas--setelah liburan lebaran.
Sedikit demi sedikit, kumpulan huruj hijaiyah yang terangkum dalam beberapa surat telah dilantunkan, diresapi, dipahami maknanya. Tepat pukul 05.30 WIB rampung sudah pekerjaan rumah. Waktunya baca buku tiba, 20 halaman kulahap habis meski sambil terkantuk-kantuk.

Menambah kesegaran pagi, riyadhoh 10 menit sepertinya cukup. Dilanjut siap-siap kuliah. Eh, ternyata telat juga, 3 menit. Dosen sudah didepan kelas, teman-teman sudah berjejer rapi di depan lepinya masing-masing. Seketika sekian puluh pasang mata memandang ke satu arah, saya.
Yah, manajemen. Manajemen itu penting. Sebagaimana keterangan dosenku tadi pagi. Dalam hal apa pun butuh manajemen. Sekecil apa pun itu. Dan al hamdulilLah, saya sependapat dengan dosenku. Sebelum segala sesuatu dilakukan, harus ada perencanaan terlebih dahulu. Apa manfaat dan mudhorotnya jika begini dan begitu. Pemilihan langkah yang cerdas dan tepat. Walaupun terkadang ada juga yang meleset dan tidak sesuai rencana, tetapi begitulah manusia. Hanya mampu berusaha dan berencana tetap saja Dia yang menentukan segalanya. Dan itu dijadikan bekal untuk muhasabah sebelum tidur.
Selesai kuliah, eh ketemu dengan mbakku, Dwi Nur Rohmah. Usia kandungannya sudah 8 bulan dan minggu depan dia wisuda S1-nya bersamaan dengan suaminya, Edwin. Salam hangat saya sampaikan, semoga mereka dapat menjadi keluarga samawa, dan kelak saya akan menyusul.
Rencananya hendak ke toko buku Togamas, tapi bingung juga tidak punya sepeda sendiri. Teman sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tak disangka Dia menghadirkan penolong buatku, Muhammad Sulthoni, datang menghampiriku. Segera kami hunting buku.
Banyak buku yang membahasa psikologi abnormal yang saya cari, tapi tidak sesuai juga dengan saku. Melalui proses penyeleksian dari sekian banyak buku, akhirnya terpilih dua buku. Semoga bermanfaat kapanpun, dimanapun.
Sesaat hendak pulang, Sulthon mengajak ke perpustakaan kota. Kenapa tidak? Come on....
Seperti biasa bila saya berada di perpustakaan. Segera meluncur ke katalog online, memastikan kehadiran buku-buku yang dituju. HamdanlilLah, ada tapi sayang, sudah ada yang meminjam. Ada dua buku yang saya lirik. Eh, dicari kesana-kemari buku yang satu tidak ada. Ah, mungkin sedang dibaca customer lain, pikir saya. Biarlah besok kembali lagi.
Walaupun tidak punya kartu anggota, bersyukur temanku yang satu ini baik hati meminjamkannya. Hunting hari ini selesai.
Sampai juga dikosan. Adzan dhuhur telah dikumandangkan. Segera saya ambil air wudhu untuk segera menghadapNya. Usai shalat, perutku mulai berontak, tak terasa kalau hari ini belum sarapan. Segera saya pastikan perut tidak lagi protes. Saya beri terung balado dan ayam kecap. Mmm... yummy.
Habibi-nama leptop saya-saya buka, sedikit demi sedikit saya torehkan kata demi kata untuk bercerita aktivitas saya hari ini. Belum ada satu jam, kantuk sudah tidak bisa dikendalikan. ZzzzZzzt...
Tepat pukul 15.00 WIB, segera bergegas bebersih diri untuk menghadapNya diwaktu ashar. Merapikan pakaian dan siap kembali dengan habibi. Memahami peta konsep untuk seminar proposal minggu depan., sambil dengerin lagu-lagunya Maher Zain.
Beberapa teman saya kontak untuk meminta bantuan mengenai buku anak berkebutuhan khusus. HamdanlilLah ada satu dua yang dapat membantu.
Refresh dulu ah, main game, hehe... sampai satu jam ternyata. Selamat datang pulau impian... ZzzZZ Zzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar